adsense

Selasa, 24 September 2019

Beri Aku Minggumu


Aku ingat pertama kali kita bertemu
Kita berjumpa di hari Rabu
Dimana awalnya tampak semu dan kelabu
Hingga akhirnya hatiku jatuh pada sosokmu

Seringkali ingat tentangmu
Tapi apa daya, waktu belum memihakku
Sering membuatku rindu
Tapi tak pernah ia beri temu

Aku ingat sekali tingkah lucumu
Di hari pertama kita bertemu
Detak jantungku menggebu
Kau tahu? Saat itu aku tak berani menatapmu

Untuk beberapa waktu
Atau sekadar melintas diambang mata indahmu
Aku suka dengar tertawamu
Bahkan aku sudah tahu dimana ragamu tanpa memandangmu

Hanya lewat suaramu yang terdengar merdu di gendang telingaku
Lalu kucari sosokmu
Barangkali akan tertangkap dikedua mataku
Agar bisa kusimpan pada sebuah ruang dihati dan otakku

Andai saja kau tahu
Apa yang sedang terjadi pada hatiku
Ia sedang tak ingin diganggu
Ketika sudah temuimu di sudut waktu

Lalu terus menunggu
Menunggu bertemu hari Minggu
Katamu kau akan katakan sesuatu
Tentang semua hal yang sering membuatku halu

Tuan, boleh aku merindu?
Tak usah kau beri lama waktu
Sekejap saja, asal berikan hanya padaku
Bukan yang lain, seseorang yang bukan aku

Aku rindu hadirmu
Meski seringkali datang dan berlalu
Entah sunyi atau ramai, aku hanya butuhkanmu
Tak peduli yang lain, mereka sekadar angin lalu bagiku

Maaf aku egois jika tentangmu
Mengertilah tidak semuanya mudah untukku
Membiarkanmu jatuh pada hati yang bukan hatiku
Percayalah bahwa aku tak akan pernah mampu untuk itu

Senyummu bagai mentari di musim yang lalu
Selalu mampu hangatkan tubuhku
Tawamu obati hatiku yang pilu
Jangan pernah pergi dan berubah untukku

Tuan, meski waktumu tak selamanya untukku
Tapi hanya senyummu yang teduhkan hatiku
Aku tak ‘kan menuntut banyak hal darimu
Cukup sisakan saja hari Minggumu dan habiskan denganku

Berdua saja, mengelilingi kota hingga sang surya pamit berlalu
Atau jika diizinkan, kuingin menunggu terbitnya denganmu
Sambil kubacakan sebuah cerita yang ada di buku cantik berwarna ungu
Kasih, aku rindu duduk berdua denganmu

Menikmati senja sambil memandangimu
Atau sembari dengarkanmu ceritakan hari itu
Ditambah rangkulan manis tanganmu yang melingkari pundakku
Kemudian kita saling tatap dan tersipu

Meski begitu, kau harus tahu
Jika ada hati yang ingin selalu katakan padamu
Ada hati yang tak ingin lewati senja di hari Minggu tanpamu
Karena tanpamu, aku akan kembali sendu merindu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar