Malam tadi sebenarnya apa yang terjadi pada ruang
kita?
Apakah aku sedang tidak diperbolehkan singgah disana
sebentar?
Dengan menjelaskan padaku melalui mimpi yang tiba-tiba
hadir disana dan berkata bahwa kamu baik-baik saja, apakah itu semuanya cukup
untuk membuatku merasa tenang? Ketahuilah bahwa cemas selalu melingkupiku.
Entahlah kemana kaki mungilmu itu pergi, tetap saja
aku ingin mencarinya. Bahkan senyuman dengan gigi yang rata itu sengaja
berkeliling diotakku, seolah memberitahuku untuk menemui pemiliknya. Atau suaramu
yang khas, seperti sudah melekat erat pada daun telingaku, seakan memberi
tantangan padaku untuk mencari sumber suara itu berada lewat setiap kata yang
kau ucap itu menggema ke seluruh dunia.
Hari ini aku putuskan untuk mengalah dan menyerah pada
tiap-tiap rindu yang hadir membelenggu dan selalu meminta untuk diberi titik
temu.
Aku masih berdiam disini, menunggu sebuah sinyal
dimana kita bisa kembali pada ruang dimana terakhir kita bertemu untuk
menyelesaikan rindu yang saat ini hadir sebagai pelengkap kegundahanku.
Hari ini, aku hanya bisa berharap semoga situasi
seperti ini tidak akan pernah hadir pada hari-hari berikutnya. Aku hanya ingin
bertemu, si rindu sudah terlalu lama bersarang dan mengusikku untuk menemuimu.
Namun dengan kamu bilang pada mimpiku, bahwa kamu
sedang baik-baik saja. Aku sudah mengerti bagaimana aku harus bersikap kepadamu
mulai saat itu.
Tuan, ruang sendirimu kini sudah siap, silakan
beristirahat, dan aku akan pergi sejenak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar