adsense

Selasa, 18 Juni 2019

Aku Kalah dengan Si Rindu


Malam tadi sebenarnya apa yang terjadi pada ruang kita?
Apakah aku sedang tidak diperbolehkan singgah disana sebentar?
Dengan menjelaskan padaku melalui mimpi yang tiba-tiba hadir disana dan berkata bahwa kamu baik-baik saja, apakah itu semuanya cukup untuk membuatku merasa tenang? Ketahuilah bahwa cemas selalu melingkupiku.
Entahlah kemana kaki mungilmu itu pergi, tetap saja aku ingin mencarinya. Bahkan senyuman dengan gigi yang rata itu sengaja berkeliling diotakku, seolah memberitahuku untuk menemui pemiliknya. Atau suaramu yang khas, seperti sudah melekat erat pada daun telingaku, seakan memberi tantangan padaku untuk mencari sumber suara itu berada lewat setiap kata yang kau ucap itu menggema ke seluruh dunia.
Hari ini aku putuskan untuk mengalah dan menyerah pada tiap-tiap rindu yang hadir membelenggu dan selalu meminta untuk diberi titik temu.
Aku masih berdiam disini, menunggu sebuah sinyal dimana kita bisa kembali pada ruang dimana terakhir kita bertemu untuk menyelesaikan rindu yang saat ini hadir sebagai pelengkap kegundahanku.
Hari ini, aku hanya bisa berharap semoga situasi seperti ini tidak akan pernah hadir pada hari-hari berikutnya. Aku hanya ingin bertemu, si rindu sudah terlalu lama bersarang dan mengusikku untuk menemuimu.
Namun dengan kamu bilang pada mimpiku, bahwa kamu sedang baik-baik saja. Aku sudah mengerti bagaimana aku harus bersikap kepadamu mulai saat itu.
Tuan, ruang sendirimu kini sudah siap, silakan beristirahat, dan aku akan pergi sejenak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar