adsense

Senin, 02 Desember 2013

Tips Agar Suara Menjadi Bagus dan Merdu

MELATIH PERNAFASAN

Melatih Pernafasan

buat kamu kamu yang punya masalah pernafasan dalam bernyanyi, ini nih tips-nya :

Nafas yang prima sangat penting artinya bagi seorang penyanyi. Penguasaan teknik pernafasan mutlak harus dimiliki, jika si penyanyi ingin sukses di dunianya. Namun, bagaimana caranya memiliki nafas yang prima?

Nafas, biasanya menjadi kendala jika tidak dijaga dan dilatih. Berikut ini penulis mencoba berbagi salah satu tips untuk menjaga dan memanjangkan pernafasan melalui sebuah latihan sederhana.

Sebelum berlatih, ada satu hal yang perlu diperhatikan. Salah satu teknik pernafasan dalam olah vocal yang efektif adalah teknik pernafasan perut. Bukan pernafasan dada.
Cara gampang untuk membedakan Nafas Perut dan Nafas Dada adalah: dalam nafas perut, ketika menarik nafas, perut mengembung, sedangkan dalam nafas dada, ketika nafas ditarik, yang mengembung adalah dada. Gampang kan?

Oke kita mulai berlatih:

Siapkan posisi tubuh, bisa berdiri atau duduk bersila. Tegakkan punggung/badan.

1 Tarik nafas (dengan nafas perut), hitung hingga 10 detik. Pada hitungan ke-10 (detik), perut full mengembung.

2 Hitungan 10 detik berikutnya, tahan nafas. Dalam posisi perut full mengembung, tahan hingga perut terasa keras. Boleh dicek dengan menepuk-nepuk perut yang mengeras.

3 Hitungan 10 detik berikutnya, keluarkan nafas pelan-pelan melalui mulut. Atur pengeluaran nafas se-efisien mungkin sampai hitungan ke-10 (detik). Agar pengeluaran nafas bisa sehemat mungkin, mulut dibuka sedikit saja sambil membunyikan ”ceessssss”

4 Berikutnya, ulangi latihan ”tarik-tahan-keluar” tersebut dengan penambahan durasi waktu secara bertahap. Misalnya, dengan penambahan per 5 detik, menjadi 15, 20, 25, dst. hingga batas waktu terlama.

5 Jika dalam satu durasi waktu masih dirasa berat…coba diulang beberapa kali.

Cara Melatih Vokal Nada Tinggi
Beberapa cara melatih vokal nada tinggi diantaranya adalah merubah gaya hidup kita yang berkaitan dengan kualitas suara, seperti bangun pagi-pagi, rajin membersihkan kerongkongan agar suara senantiasa jernih, juga membiasakan minum air putih hangat agar kualitas suara yang dihasilkan oleh pita suara semakin bagus.

Latihan pertama dapat dilakukan dengan menyanyikan lagu yang memiliki nada rendah, usahakan dalam menyanyi suara dapat keluar dengan lepas tanpa ditahan. Menyanyi dengan nada yang kuat agar pita suara terbiasa dan melebar, latihan ini bisa dilakukan dalam waktu yang teratur yaitu setiap hari minimal satu jam.

Latihan selanjutnya adalah dengan menyanyikan tangga nada do, re, mi, fa, sol, la, si dalam nada rendah. Kemudian lanjutkan menyanyikannya pada nada tinggi sampai batas maksimal pita suara anda. Ulangi terus sampai pita suara menjadi elastis dan anda terbiasa.

Jika sudah terbiasa dengan nada tinggi, cobalah untuk mulai menyanyikan lagu dengan nada tinggi dan bernyanyilah sampai suara keras dan lepas. Pada awalnya mungkin anda akan kesulitan bernyanyi dengan nada tinggi, namun latih terus minimal satu jam sehari sampai anda terbiasa. Usahakan ketika bernyanyi posisi leher serta kondisi badan senantiasa prima agar suara yang dihasilkan dapat maksimal

unsur-unsur teknik vokal :

Artikulasi, adalah cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas.

Pernafasan adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya, kemudian disimpan, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit sesuai dengan keperluan.

Pernafasan di bagi tiga jenis, yaitu :
Pernafasan Dada: cocok untuk nada-nada rendah, penyanyi mudah lelah.
Pernafasan Perut: udara cepat habis, kurang cocok digunakan dalam menyanyi, karena akan cepat lelah.
Pernafasan Diafragma: adalah pernafasan yang paling cocok digunakan untuk menyanyi, karena udara yang digunakan akan mudah diatur pemakaiannya, mempunyai power dan stabilitas vocal yang baik.

Phrasering adalah : aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.

Sikap Badan : adalah posisi badan ketika seseorang sedang nyanyi, bisa sambil duduk, atau berdiri, yang penting saluran pernafasan jangan sampai terganggu.

Resonansi adalah : usaha untuk memperindah suara dengan mefungsikan rongga-rongga udara yang turut bervibrasi/ bergetar disekitar mulut dan tenggorokan.

Vibrato adalah : Usaha untuk memperindah sebuah lagu dengan cara memberigelombang/ suara yang bergetar teratur, biasanya di terapkan di setiap akhir sebuah kalimat lagu.

Improvisasi adalah usaha memperindah lagu dengan merubah/menambah sebagian melodi lagu dengan profesional, tanpa merubah melodi pokoknya.

Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat.


Syarat-syarat terbentuknya Intonasi yang baik :
1. Pendengaran yang baik
2. Kontrol pernafasan
3. Rasa musical.

[SPOILER=Frasering [menyanyikan kalimat lagu dengan utuh]]Huruf Vokal dan Konsonan yang disusun menjadi sebuah Kata, dan kemudian kata disusun menjadi Kalimat. Setelah sebelumnya kita memahami tentang artikulasi, nah sekarang giliran kita pelajari tentang bagaimana “menyanyikan kalimat lagu / lirik dengan baik” supaya kalimat lagu tersebut dapat memberikan, menjelaskan tema dan menyampaikan berbagai pesan dari sebuah karya kepada pendengar / penonton pada saat bernyanyi.
BERNYANYI adalah menampilkan NYANYIAN / LAGU maka setiap pelaku harus :

1. Memahami arti setiap kalimat yang dinyanyikan.
2. Memahami tujuan/pesan/karakter dari pada nyanyian secara keseluruhan.
3. Menyadari bahwa susunan nada-nada yang ditulis untuk dinyanyikan adalah suatu kesatuan, artinya tidak terpenggal-penggal dari sudut susunan melodinya.

Ketiga unsur diatas dipadu menjadi satu, untuk dapat menampilkan : “Bagaimana membaca kalimat tanpa lagu dan Bagaimana menyanyikan kalimat lagu tanpa teks”

a. Kalimat bahasa.
Untuk menghayati isi kata-kata, perlu juga dipedomani aturan “TATA BAHASA” yang kita miliki untuk mencari :
1. Mana kelompok kata yang merupakan satu kesatuan, yaitu: -bahwa setiap pemenggalan kalimat harus mengandung arti yang sebenarnya dan disesuaikan dengan melodi dan irama.
2. Mana kata pokok/thema yang perlu penegasan/penonjolan dan diucapkan
lebih keras kemudian diberi tanda dinamika.
3. Pada bagian kata mana aksen harus dimunculkan atau ditonjolkan.

b. Kalimat musik.
Kalimat musik terdiri dari “nada-nada” yang merupakan “motif” atau “thema” yang mengungkapkan suatu ide musik, misalnya:
1. Kelompok nada: yaitu dimana ditemukan beberapa nada yang berulang dinyanyikan.
2. Puncak lagu : yang biasanya selalu terdapat pada nada tertinggi pada sebuah lagu.
3. Tekanan nada : yang didalam musik ditentukan oleh irama, dan biasanya terdapat disetiap awal birama.

c. Kalimat yang dinyanyikan.
Biasanya terdapat dua bentuk kalimat yang dinyanyikan, yaitu:
1. Nyanyian Recitative : yaitu dimana pernan kata-kata lebih menonjol dibanding dengan peranan melodi.
2. Nyanyian Melismatis: peranan melodi lebih menonjol dari pada melodi, dan terdapat satu kata yang dinyanyikan dengan serangkaian nada.

Menyanyikan kalimat lagu dengan utuh, tidaklah sesederhana “membaca kalimat” karena disamping pemahaman arti kalimat yang harus diucapkan dengan sejelas mungkin karena gangguan-gangguan lain akan timbul pada saat bernyanyi, karena adanya tanda-tanda dinamika dan lain-lain yang harus dikerjakan bersamaan dengan pemenggalan kalimat, antara lain:
- Ketidak mahiran dalam pengambilan dan penggunaan nafas selama bernyanyi.
- Adanya istilah-istilah musik yang mendukung sebuah karya pada saat diciptakan, seperti:
1. Legato, yang biasanya menimbulkan pemborosan dalam hal pernafasan
2. Deoresendo dan Oresendo, yang memaksa penyanyi untuk memperluas dan mempersempit wilayah bunyi pada saat penyanyian dilaksanakan.
3. Staccato, pemenggalan suku kata karena tuntutan melodi yang tidak dikuasai, tanpa menghilangkan keutuhan kalimat ssecaara keseluruhan.
4. Accelerando dan Rittardando, percepatan dan perlambatan tempo pada pada satu penggalan kalimat , serta pada puncak nada tertinggi atau terendah yang berbanding terbalik dengan pernafasan dan persiapan nafas yang masih tersisa untuk digunakan.

Dari beberapa tantangan dan hambatan yang ada, maka untuk mendapatkan “frasering” yang baik dan utuh. Keseluruhan aspek/tahapan diatas harus benar-benar dilatih lebih dahulu kemudian diterapkan “sepanjang nyanyian” sehingga tujuan “BAGAIMANA MEMBUAT KALIMAT LAGU, MEMBERI ARTI, dan MAKNA, akan tercapai dengan baik.

Jadi intinya seperti ini, sebelum menyanyikan sebuah lagu ada baiknya kita tulis dulu liriknya dan kemudian kita perhatikan dimana tempat tempat untuk mengambil nafas dan dimana huruf-huruf yang boros dengan nafas. Minimal pemenggalan kata untuk menarik nafas adalah 2 bar. Contohnya seperti ini : kamu pernah dengar kan lagunya Kerispatih ( Tapi Bukan Aku ). Lirik pertama, “Jangan lagi… kausesalai… keputusanku”. Sesimpel yang kamu dengar itu ada dua kali pemenggalan. Tapi itu salah, kamu harus menyanyikan keseluruhannya dalam satu nafas. Namun untuk pemula dapat dipenggal menjadi dua nafas” Jangan lagi….- Kausesali… Keputusanku… ” atau “Jangan lagi… Kausesali… keputusanku…” . Kemudian kita juga harus paham bahwa ada satu kalimat atau kata yang g boleh terpotong sama sekali. Coba perhatikan bagian kedua ” Khianati rasa… Demi kei..nginan semu..” Nah bagian kalimat “Demi keinginan semu” itu sama sekali tidak boleh ada penarikan nafas dan tidak boleh terpenggal karena ” keinginan” adalah satu kata. klo terpisah maka kata itu g akan mempunyai arti.

Demikian deh buat kita pahami, makanya klo seorang penyani itu mempunyai buku lirik lagu bukan hanya karena dia g hafal, tapi karena Setiap lagu memang harus dipelajari baik-baik kalimatnya. Juga dari situ kita bisa paham dengan arti dan makna dari lagu tersebuat sehingga bisa menjiwai lagunya.[/SPOILER]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar