Tau apa aku Solo?
Sekenal apa aku sama Solo? Ke Solo aja jarang dan hampir nggak pernah, palingan
juga lewat aja. Tapi jangan salah, walaupun aku nggak tau Solo, paling kikuk
kalau ngomongin Solo, tapi aku tau Semarang. Iya, Semarang... Cita-citaku sejak
masuk kelas XI, berharap banget bisa On Job Trainning di RRI (Radio Republik
Indonesia) Semarang, sampai 6bulan sebelum OJT udah request sama wali kelas, biar emang keturutan OJT disana. Dan
akhirnya waktu cepet banget berputarnya. Nggak kerasa udah akhir bulan Januari
2015, artinya OJT tinggal 1bulan lagi.
Saat pelajaran produktif kejuruan, Pak Singgih (wali kelas)
duduk dibelakangku, melihat karya animasiku, dan ngomongin seputar OJT. Dan...
Ya itu sakit banget, sakit banget... Udah dari dulu-dulu merencanakan OJT di
Semarang, eh Pak Singgih bilang “RRI kuotanya udah full, jadi nggak ada yang
OJT di Semarang... Terus kamu mau kemana?”. Ya aku berharapnya sih di UDINUS
aja sekalian, biar besok kalau kuliah disana aku udah tau seluk beluknya, terus
bisa barengan deh sama...hehehe. Tapi, ya aku jawab “Loh Pak...lha terus
gimana? Di Semarang emangnya nggak ada lagi selain di RRI Pak?”. Pucuk dicinta
ulam pun tiba, Pak Singgih bilang “Saya sudah pesen tempat di UDINUS, tapi
UDINUS lagi ngebutuhinnya anak TKJ, jadi MM nggak bisa. Padahal UDINUS malah
bagus buat MM, soalnya bisa sekalian belajar dan mendalami broadcast, soalnya
disana ada jurusan Broadcasting”. Ampun... Sakit banget, nggak bisa nuruti
cita-cita sendiri... Danik (temen sebangku) bilang “Solo aja, nanti bareng
aku”. Ya, daripada di Purwodadi ketemunya itu-itu terus, cari udara lain ah,
pikirku. Yaudah deh, akhirnya aku memutuskan OJT di UNSA Solo, karena disana
juga banyak temennya, UNSA membutuhkan anak MM sebanyak 10orang, dan hanya ada
7 yang harus berangkat ke UNSA akhirnya, karena masih dibagi dengan DuDi (Dunia
Industri) lainnya.
Aku, Achni, Khoirul, Bonar, Rifky, Amin, Dana. Mulai
menjalankan aktifitas sebagai anak magang di UNSA bersama dengan 10teman anak
TKJ dari sekolahku juga, dan 4teman TKJ dari Kaliwungu,Semarang, serta 4teman
TKJ dari Ngawi. Iya, kita memang anak MM satu-satunya yang magang disana ketika
mereka semua anak TKJ. Kadang juga pernah sakit sih, iyalah... Ketika ada
pelajaran anak TKJ, anak MM disuruh ikut, tapi giliran anak MM ada pelajaran,
anak TKJ pada sibuk dengan dunianya. Emang sih, iya emang, kita kan gak harus
mempelajari jurusan kita aja... tapi tolonglah sedikit mengerti... Pelajaran
anak MM emang gampang, karena itu muncul dari kekreatifan kita masing-masing,
nah pelajaran TKJ? Salah sedikit, konslet cyiiin...
Satu minggu di UNSA rasanya seperti 5tahun magang, asli!
Gimana enggak? Kita baru aja ngerasain kerja, tiba-tiba disuruh kerja selama
12jam. Muke gile... kita di luar kota, jauh dari orangtua, ngekost, apalagi
kostku perjanjiannya tutup jam 10. Jadi kami berangkat jam 8pagi, sampai jam
8malam. Sebenarnya sih ada jam istirahat, tapi hanya 1jam saja, dan logika
aja...kami berada di lantai 4, tanpa lift, mendingan turun istirahat beli
jajan/gak usah istirahat aja sekalian? Kan sama aja, waktunya habis buat naik
turun tangga, dan tenaga kebuang sia-sia buat naik turun tangga. Bener nggak?
Tapi alhamdulillah, bersyukur banget dengan kedatangan anak
TKJ dari Walikukun-Ngawi, anak MM jadi dapat jatah shift. Kadang shift pagi
(jam 8pagi-2siang), kadang juga shift siang (jam 2siang-8malam). Kalau aku sih,
mending shift pagi, karena kalau shift pagi itu, pulang magang kita masih punya
waktu cari makan diluar, atau jalan-jalan biar nggak bosen di kamar kost.
Soalnya kalau shift siang, kita makannya nasi kucing angkringan depan gang mulu,
jadi nggak dapet gizi.
Hari berganti minggu, 2minggu pertama setelah minggu lalu
kita pulang ke Purwodadi, minggu ini aku sama Ayuk habiskan buat jalan-jalan ke
Jogja, dengan kereta Prameks kita diantar sampai ke stasiun Tugu Yogyakarta,
sampai stasiun Tugu sekitar jam 7, dan suasana di Jl. Malioboro yang biasanya
ramai, terlihat sepi sekali, hanya ada beberapa becak dan andong yang
meramaikan jalanan yang aku ketahui tak pernah sepi pengunjung. Baru jalan
sebentar, sudah disapa bapak tukang becak menawarkan becaknya untuk
mengantarkan kami sampai tujuan, kami meminta untuk diantarkan ke Keraton
Jogja, sesampainya disana, ternyata masih pagi sekali kami untuk
mengunjunginya, masih tutup dan sepi pengunjung, kami memutuskan untuk
jalan-jalan lagi disekitarnya, sampai di Alun-Alun Jogja, kami sarapan dulu
biar nggak laper hahaha. Terus kami lanjutkan perjalanan bolang kami ke Museum
Kereta, lalu ke Benteng Vredeburg dan akhirnya ke Matahari untuk cari makan
siang dan melihat-lihat fashion, terus masuk ke daerah pasar Malioboro, kini
terlihat sangat amat ramai sekali. Lelahnya gak karuan, kami memutuskan untuk
pergi ke stasiun lebih awal untuk memesan tiket pulang ke Solo, sesampainya di
stasiun ternyata sudah ramai, dan kami kehabisan tempat duduk untuk menunggu
kereta, tapi alhamdulillah kami gak kehabisan tiket untuk pulang. Gapapa kami
duduk dilantai, toh banyak juga orang-orang yang duduk dilantai, buat have fun
aja kali, mumpung gak ada yang kenal kami wkw. Kereta Sriwedari jurusan
Yogyakarta-Solo mengantarkan kami pulang ke stasiun Solo Balapan, sampai di
stasiun ternyata sudah maghrib dan hujan, Khoirul dan Bima sudah berjanji untuk
menjemput kami sebelum kami sampai, tapi malah telat, dan pulang dari stasiun
sampai kost hujan-hujan karena mereka gak bawa jas hujan untuk kami.
Minggu udah berganti bulan, dan udah nggak kerasa udah mau
habis aja masa magang kami, H-2minggu kami selesai, instruktur dengan santainya
menyuruh kami membuat tugas akhir! Gila! 2minggu bisa apa?! Pilihannya ada short movie/trailler movie/video clip/iklan dan apalah yang
berhubungan dengan multimedia. Akhirnya kami memutuskan untuk membuat video
klip! Dengan waktu seadanya, kamera DSLR 2, dengan wardrobe, aktor, aktris, make up, dan tentunya bekal acting yang kami punya walaupun ala
kadarnya, dan alhamdulillah dibantu dengan instruktur multimedia paling baik
“Mas Bom-Bom” (Arfian Hendro, S.Kom-Dosen Multimedia II) kami dibantu dengan
sumbangan lagunya dari band indie “Kabamba”
dan lagu yang berjudul “Christmast In My
Birthday” menjadi acuan kami membuat sebuah video klip dan Mas Bom-Bom
inilah yang membiayai villa untuk kami menginap dan makan kami dia yang
menanggungnya. Selama kami di villa saat pengambilan gambar, kami saling
bertukar pikiran tentang kesan pesan kami selama di UNSA, dan tentang
instruktur-instruktur yang membimbing kami. Dan ternyata selama ini kami
memendam perasaan yang sama tentang salah satu instruktur kami wkwk (Anak MM
yang magang di UNSA pasti tau lahya...hihi).
Dan dengan waktu satu minggu yang tersisa, kami manfaatkan
untuk proses editting agar sebelum
kami pulang ke Purwodadi, tugas kami sudah terselesaikan. Sebelum deadline yang ditentukan, akhirnya usai
sudah perjuangan kami.
60 Hari yang tidak akan
ada kembali
60 Hari yang tidak bisa
ditemukan dimana-mana
60 Hari yang tidak akan
bisa terulang
Terima kasih Allah
S.W.T, Nabi Muhammad S.A.W, orang tua kami...mama,papa, dan keluarga kami,
instruktur kami Mas Bom-Bom (Papi), Mbak Risca (Mami), Mas Wisnu, Mas Tio, Mas
Abil, Mas Marvel, Mas Fredy, admin-admin UNSA, kakak-kakak MKTI UNSA, teman-teman
MM SMKN 1 Purwodadi, TKJ 2 SMKN 1 Purwodadi, TKJ 2 SMKN 1 Kaliwungu-Semarang,
TKJ 2 SMKN 1 Walikukun-Ngawi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar