adsense

Minggu, 24 Desember 2017

"Yang Pertama" di tahun 2017 #Januari

Tentu ada banyak hal yang kita semua lewati di setiap detik, setiap jam, setiap hari, dan setiap 365hari dan semuanya tidak akan pernah sama (kecuali kalau kita sengaja mengulangi). Dan aku pun sama sepertimu, melewati 365hari dengan tetap aku jalani dengan bahagia. Aku mau berbagi cerita #throwback aku di tahun 2017 yang aku lalui dengan caraku sendiri dan belum pernah aku lakuin di tahun sebelumnya (sepertinya).
Oke, aku mulai dari awal tahun, bulan Januari 2017. Tepatnya tanggal 13 Januari 2017 aku sedang merayakan failed anniversary ku yang ke 4 sama mantan aku. Oh, tidak-tidak, tapi ini bukan tentang itu, aku sedang perjalanan ke Solo dengan kereta Kalijaga yang murah. Ini baru kali yang pertama #1 aku naik kereta ke Solo sendirian (biasanya Purwodadi-Semarang (PP)) dan sekarang aku ke Solo dari Semarang. Aku ke Solo memang karena ada urusan, urusan penting. Sebelumnya, siapa sih yang gak kenal Nuca? Nuca Runner Up The Voice Kids Indonesia Season 1 itu.. yang ganteng, manis, ah sempurna. Aku terpilih sebagai SobatNuca Crew (sobatnuca: fanbase Nuca) melalui sayembara edit foto Nuca yang dibuat oleh ayahnya bulan Desember 2016. Karena aku juga lulusan multimedia, ya, aku cukup bisa foto. Kemudian, aku bertemu di Solo dengan SobatNuca se-Indonesia (walaupun tidak semuanya). Ini juga kali yang pertama #2 aku masuk ke rumahnya Artis. Sesampainya di rumah Nuca, Nuca masih sholat Jum'at bersama Axel (Kakak Nuca), Dru (Adik Nuca), dan Landau (SobatNuca Crew dari Jakarta). Kemudian setelah mereka pulang, aku seneng banget, ini kali pertama #3 aku ketemu Nuca dan keluarganya. Aku juga ketemu sama Tante You (nama aslinya, Tante Yunita) dia dari Lampung, sama anak tunggalnya, Rafi. Aku juga ketemu sama Kak Ditha (asalnya dari Lombok, tapi dia kerja di Jakarta dan tinggal disana, di rumah budhe). Tante You mempercayakan aku sebagai fotografer Nuca untuk dijadikan bahan foto konser perdananya Nuca "Dream Concert 2016" di Lampung Februari nanti. Aku, Kak Ditha, Landau, Rafi, Tante You, dan sebagian keluarganya Nuca ke Hotel Paragon Solo, tempat Tante You dan Rafi nginep, kita kesana naik mobil, mobilnya Evalia. Sebelum sampai di Hotel, kami ke warung bakso langganan Nuca dan ibunya (Tante Angke) dulu. Setelah makan, langsung ke Hotel, dan ini kali pertama #4 aku ke hotel sama orang yang gak aku kenal, dan ngelakuin pemotretan di kamar hotel dengan bawa baju yang banyak. Ya kayak fotografer profesional gitu, padahal mah, biasa aja, hehe. Setelah pemotretan, Nuca latihan ke studio musik, tapi aku, Kak Ditha, Dru (adik Nuca), Drea (adik Nuca), dan Rafi ditinggal di Hotel. Tapi karena mereka gak betah berdiam diri di kamar, mereka ngajak jalan ke mall Paragon.
Setelah kita pulang jalan-jalan, dengan jarak waktu yang lama lagi, yang lainnya pada datang, yang dari Jakarta, Jember pun juga datang, ya, gitu, kamarnya jadi sesak, tapi rame, seru, kapan lagi ketemu orang gokil? Setelah itu, ini juga pertama #5 kalinya aku makan nasi liwet di Solo nya langsung bersama orang asli Solo. Terus, aku tidurnya nginep di Hotel Grand Sae, bareng sama temen-temen yang dari Jakarta, dan Jember. Paginya, kami langsung ke Hotelnya Tante You dan Rafi, kami ngumpul lagi disana, dan masih saja, aku masih ada urusan memotret Nuca, ditemani Tante Angke, Axel, Dru, Drea, Tante You, Rafi, Kak Ditha, Landau, dan Kak Yuni (Jember), yang lainnya disuruh jalan-jalan dulu muter Solo, ga boleh diganggu 'katanya. Kelar pemotretan, aku laper banget karena tadi pagi belum sempat sarapan. Terus kami diajak sarapan, deh, di Es Teller 77 Paragon. Terus foto-foto. Siangnya, kami semuanya kumpul di salah satu sekolah Santo Yosef di Solo, untuk nemenin Nuca gladi resik karna nanti malamnya bakal tampil disana. Terus aku main ke rumah Danik (temen sekolahku dulu) buat nginep juga malamnya, biar adil, hehe.
Pas di Santo Yosef, aku ketemu sama laki-laki SobatNuca dari Semarang, namanya Faisal, dia ternyata juga ngerantau kayak aku di Semarang, dia kuliah di AMNI. Selesai gladi resik, aku balik ke Hotel lagi dulu buat ambil barang-barangku, terus aku pulang ke kost Danik.
Terus, udah, pas acaranya, aku sama Danik nonton Nuca, katanya ganteng juga, tapi seleranya malah Axel. Kelar acara, aku udah pamitan sama semuanya, sama Nuca dan keluarganya, sampai ke oma dan opa nya, kalau aku besok pagi-pagi mau balik ke Semarang, karena Seninnya ada kelas. Ternyata, pas sampai di kost Danik, aku di chat sama Faisal, dia ngajakin pulang bareng, maklum, dia bukan orang Semarang, Solo, atau Purwodadi, dia juga orang Jakarta tapi dia belum dapat tiket kalau harus pulang besok pagi naik kereta, nggak sengaja, aku pulang malem jam 11an, karna selesai nonton konser, aku sama Danik neduh ujan sambil makan nasi goreng pinggir jalan, sampai akhirnya, aku bangun jam 6 pagi, padahal kereta ke Semarang satu-satunya jam 5.15 menit, ya sudah, kebetulan juga mumpung ada teman pulang, Faisal.
Lalu.., yah, aku pulang deh sama Faisal, tapi sebelumnya, pagi jam 8an, aku sarapan sama Danik di nasi liwet depan kampus ISI Solo. Terus aku pesen GoJek, karena Danik malas, jauh soalnya ke Hotel. Pas sampai di Hotel, mereka mau pada turun, nyari sarapan, ya sudah, aku naruh barang ke kamar, terus ikut mereka lagi nyari sarapan, tapi aku enggak, kan sudah makan nasi liwet. Ada Faisal juga, dia ketewa, karna aku nggak bisa bangun pagi dan ngejar kereta. Setelah sarapan, kami segera ke rumah Nuca bareng sama SobatNuca yang lainnya, yang semalam juga nonton konser. Sampai sana, asik, foto-foto, cerita-cerita, video call bareng SobatNuca yang nggak bisa datang. Terus kami nonton bioskop, filmnya Cek Toko Sebelah, pas nonton, aku duduk di sampingnya Nuca pas, sama Kania (Jakarta). Kelar nonton bioskop, kami makan siang di Hoka-Hoka Bento bareng Nuca, keluarganya, SN Crew, dan SN yang lainnya. Kemudian kami balik ke Hotel langsung, pas disana, Mas Hawan (saudaranya) nyuruh kami biar gak langsung balik dulu, ada urusan, terus kami nunggu di deket kolam renang, terus Nuca dateng, ada urusan yang harus kami selesaikan, rahasia, rahasia SobatNuca Crew, hehe. Pas udah kelar semuanya, aku, Faisal, dan Kak Yuni mau pulang naik bus, jadi kami ke terminal barengan. Pas pulang, barengan sama Faisal, duduknya berdua, pas di bus, tidur, pas bangun, kepalanya Faisal di bahuku, gantian, itu bikin baper, tapi sesaat aja, dia tetep jadi temenku, temen cowokku.
Ini kisahku YANG PERTAMA di Bulan Januari 2017.

-gustibintangk/17

Rabu, 13 September 2017

Rasa Tak Sampai

Jika saat ini menjadi sahabat bisa membuat kita terbiasa bersama..
Aku tak masalah selama kamu tidak menguasai hatiku.
Selama air mataku tidak disebabkan olehmu.
Dan jika pada akhirnya kita tetap berakhir menjadi sepasang sahabat..
Aku harap kamu tidak pernah tau perasaanku.
Karena menurutku itu sebuah keterlambatan waktu menyampaikan rasaku dan kebodohanku tidak pernah menyampaikan rasaku sejak dulu.
Walau pada akhirnya akan berakhir sama.

Penulis : Gusti Bintang K

Kalimatmu Tidak Pernah Selesai...

Kita pernah berbicara berdua saja mengenai perasaan.
Kamu juga ingin membicarakan tentang perasaan kita lebih jauh.
Tiba-tiba, kalimatmu terhenti begitu saja.
Kalimat terus menghantui perasaanku.
Kalimat yang seharusnya kamu selesaikan itu ternyata tidak pernah selesai sampai detik ini.
Apa kamu belum siap membicarakan tentang perasaanmu denganku?

Penulis : Gusti Bintang K

Selesaikan Dulu Kalimatmu....

Berkali-kali sampai sabarku habis.
Banyak kalimat yang tidak kamu selesaikan.
Dan lagi-lagi, aku yang harus menunggu.
Kamu tau bagaimana rasanya ditinggal tanpa kepastian?
Rasanya digantungkan?
Oh, kali ini tentu bukan tentang perasaan.
Kali ini tentang kepastian.
Sebagai calon imam, kamu harusnya lebih tegas 'bukan?
Entahlah, mengapa di usiamu yang sekarang masih saja bersikap layaknya anak-anak.
Jangan cuma banyak tanya, banyak bicara tanpa realisasi.

Penulis : Gusti Bintang K

Menyembunyikan Rasa?

Andai aku bisa dengan mudah mengungkapkan rasa yang sedang kurasakan.
Kamu nggak tau rasanya memendam rasa sendirian dan menutupi segalanya, berpura-pura tidak menyembunyikan sesuatu padahal ingin sekali ku umbar padamu.
Seandainya kamu itu aku, kamu nggak akan bisa menutup rapat rasa itu, pasti kamu ingin aku segera mengetahui.
Tapi percayalah, mengungkapkannya tak semudah menyembunyikannya.
Aku sudah berusaha memberitahumu lewat sandi-sandi yang seharusnya tak perlu kuceritakan tapi kamu tetap paham, ternyata kamu berlagak bodoh.
Mengabaikan ungkapanku yang sungguh kamu tau itu meruntuhkan harga diriku sendiri dihadapanmu.

Penulis : Gusti Bintang K

Menulis Itu Menguntungkan. Ya/Tidak?

Menulis itu menguntungkan. Faktanya, banyak penulis yang sukses karena sebaris tulisannya. Banyak pengalaman tidak melulu abadi dalam foto, tetapi bisa pula abadi dalam tulisan. Hanya karena menulis, seseorang yang galau bisa kembali bahagia setelah apa yang membuatnya galau sudah tertuang.
Menulis itu menguntungkan. Kita tidak perlu bercerita kepada orang lain ketika memiliki permasalahan pribadi. Bisa aman tidak diketahui orang lain dengan hanya menarikan pena diatas kertas putih.
Menulis itu ruang kesendirianku yang menguntungkan.

Penulis: Gusti Bintang K

Samuel dan Anggi, Denok Kenang FEB UDINUS 2017

Fakultas kuning UDINUS di hari ketiga ini menggelar acara Denok Kenang. Denok Kenang yang diselenggarakan disini bukan mendatangkan Denok Kenangnya Semarang, namun mengajak para dinusian baru untuk menjadi Denok Kenangnya FEB. Acara Denok Kenang adalah acara tahunan fakultas ini yang bertujuan untuk melatih dinusian baru berbicara di depan umum agar kepercayaan diri mereka makin terlihat. Proses penjurian dilakukan oleh Dekan, Sekretaris Dekan, Ketua Program Studi Akuntansi, serta Dosen Manajemen. Kriteria penilaiannya dilihat dari asal mereka, prestasi yang pernah mereka raih, dan bakat. Penilaian ini benar-benar murni dari juri tanpa campur tangan dari panitia. Peran Denok Kenang sendiri itu sebagai ikon FEB yang dapat memberikan contoh yang baik untuk seluruh mahasiswa terutama mahasiswa FEB dan dapat bekerja sama dengan siapa pun. Ajang ini menghasilkan juara terbaik yang diraih oleh pasangan Riandini Anggita mahasiswi baru program studi Akuntansi (B12.2017.03487) berasal dari Semarang dan Tejang Samuel Giovanni Csw, mahasiswa baru program studi Manajemen (B11.2017.04698) yang juga berasal dari Semarang.


            “Kesannya setelah dinobatkan sebagai Denok Kenang Fakultas Ekonomi dan Bisnis tahun ini sangat bangga, dan harapannya bisa menjadi contoh bagi mahasiswa baru lainnya. Sebenarnya kami pun tidak menyangka, karena pasangan kami masing-masing bukan pasangan yang sekarang, jadi sangat mendadak. Jadi kami tidak menyangka akan menjadi pasangan Denok Kenang untuk tahun ini di fakultas kami. Pada saat menunjukkan bakat kami tadi juga hanya berlatih tadi malam saja. Namun kami melakukannya dengan sangat percaya diri.” kata pemenang Denok Kenang Fakultas Ekonomi dan Bisnis tahun ini.

Dinusian Ramaikan Stand Dinus Expo 2017

            Keseruan rangkaian Dinus Inside 2017 belum berakhir, pada hari kedua ini diwarnai dengan berbagai stand expo dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) yang berlomba-lomba menata stand mereka untuk memikat minat para dinusian baru. Dinus Expo kali ini mengusung tema “Be Amazing Be Yourself” yang bertujuan untuk memberitahu kepada dinusian baru bagaimana cara menjadi yang terbaik dengan tetap menjadi dirinya masing-masing.

            Acara Dinus Expo 2017 juga dibuka langsung oleh Rektor Udinus, Prof. Dr. Ir Edi Noersasongko, M.Kom. yang didampingi oleh Ketua Yayasan, Ny. Hj. Tri Rustanti Noersasongko, S.E. dan Sekretaris Yayasan, Lakshiputri Arnindita. Pukulan gong mulai menggema ketika Rektor Udinus telah resmi membuka Dinus Expo 2017 yang dilaksanakan di area gedung D Udinus. Lurah Pendrikan Kidul pun turut hadir dalam pembukaan acara ini untuk mempererat tali silaturahmi karena Universitas Dian Nuswantoro sendiri berada di Kelurahan Pendrikan Kidul.
Selain stand kreativitas dari mahasiswa, Dinus Expo juga diramaikan oleh para wirausaha-wirausaha yang membuka tenda di halaman Dinus Expo dengan menjual beberapa macam makanan, minuman, baju, sampai hasil kerajinan tangan yang kreatif.
           
Dari sekian banyak stand yang ditata sedemikian rupa hasil dari kreativitas mahasiswa aktivis Udinus, UKM Resimen Mahasiswa (Menwa) adalah salah satu stand yang berhasil memikat para dinusian baru untuk berkunjung kesana. Menwa menyajikannya dalam sebuah stand berbasis semi-militer dengan memamerkan juga beberapa alat-alat yang mereka kenakan ketika mereka bertugas, Menwa juga memajang wajah-wajah dari komandannya yang gagah dari angkatan pertama dengan menggunakan seragam dan atribut lengkap. Penjaga stand merekapun juga menggunakan seragam lengkap sama seperti ketika mereka bertugas.


           
Laporan : Gusti Bintang K (Ilmu Komunikasi UDINUS)