Aku ingat pertama
kali kita bertemu
Kita berjumpa di
hari Rabu
Dimana awalnya
tampak semu dan kelabu
Hingga akhirnya
hatiku jatuh pada sosokmu
Seringkali ingat
tentangmu
Tapi apa daya,
waktu belum memihakku
Sering membuatku
rindu
Tapi tak pernah
ia beri temu
Aku ingat sekali
tingkah lucumu
Di hari pertama
kita bertemu
Detak jantungku
menggebu
Kau tahu? Saat
itu aku tak berani menatapmu
Untuk beberapa
waktu
Atau sekadar
melintas diambang mata indahmu
Aku suka dengar
tertawamu
Bahkan aku sudah
tahu dimana ragamu tanpa memandangmu
Hanya lewat
suaramu yang terdengar merdu di gendang telingaku
Lalu kucari
sosokmu
Barangkali akan
tertangkap dikedua mataku
Agar bisa
kusimpan pada sebuah ruang dihati dan otakku
Andai saja kau tahu
Apa yang sedang
terjadi pada hatiku
Ia sedang tak
ingin diganggu
Ketika sudah
temuimu di sudut waktu
Lalu terus
menunggu
Menunggu bertemu
hari Minggu
Katamu kau akan
katakan sesuatu
Tentang semua hal
yang sering membuatku halu
Tuan, boleh aku
merindu?
Tak usah kau beri
lama waktu
Sekejap saja,
asal berikan hanya padaku
Bukan yang lain,
seseorang yang bukan aku
Aku rindu hadirmu
Meski seringkali
datang dan berlalu
Entah sunyi atau
ramai, aku hanya butuhkanmu
Tak peduli yang
lain, mereka sekadar angin lalu bagiku
Maaf aku egois
jika tentangmu
Mengertilah tidak
semuanya mudah untukku
Membiarkanmu
jatuh pada hati yang bukan hatiku
Percayalah bahwa
aku tak akan pernah mampu untuk itu
Senyummu bagai
mentari di musim yang lalu
Selalu mampu
hangatkan tubuhku
Tawamu obati
hatiku yang pilu
Jangan pernah
pergi dan berubah untukku
Tuan, meski
waktumu tak selamanya untukku
Tapi hanya senyummu
yang teduhkan hatiku
Aku tak ‘kan
menuntut banyak hal darimu
Cukup sisakan
saja hari Minggumu dan habiskan denganku
Berdua saja,
mengelilingi kota hingga sang surya pamit berlalu
Atau jika
diizinkan, kuingin menunggu terbitnya denganmu
Sambil kubacakan sebuah
cerita yang ada di buku cantik berwarna ungu
Kasih, aku rindu
duduk berdua denganmu
Menikmati senja
sambil memandangimu
Atau sembari
dengarkanmu ceritakan hari itu
Ditambah
rangkulan manis tanganmu yang melingkari pundakku
Kemudian kita
saling tatap dan tersipu
Meski begitu, kau
harus tahu
Jika ada hati
yang ingin selalu katakan padamu
Ada hati yang tak
ingin lewati senja di hari Minggu tanpamu
Karena tanpamu,
aku akan kembali sendu merindu